Thursday, April 5, 2012

aku semakin mengerti ...



Semakin aku meniti kedewasaan , semakin waktu berganti , semakin jiwaku mencari , semakin diri ingin matang ... aku sedang merasainya , menujunya , menuju kedewasaan ....


Kedewasaan yang bagaimana ? 


aku mahu kedewasaan yang matang dan bermakna . 


Bermakna ? Apakah definisi bermakna bagiku ? 


Bermakna . Punya nilai . Punya Manfaat . Tidak sia-sia . Bernilai di dunia dan akhirat . Punya manfaat buat diriku dan orang lain . Paling penting , diredhai Tuhan Pencipta Diri ... 


Aturan Tuhan sungguh menakjubkan . Ya , aku kagum . 


Kadangkala , tika aku memerhati hidup mereka yang bagiku 'lebih baik' dari hidup ku .. aku mempersoalkan .. kenapa aku tidak  diberikan nikmat seperti mereka . Merasai kehidupan dalam suasana tarbiah sejak muda agar tidak terlanjur membuat kesilapan lampau . 


Tapi , perasaan sebegitu segera kutepis dengan ayat sakti surah Ar-Rahman...


"nikmat Tuhanmu yg mana lagi hendak kau dustakan?"


Ya , nikmatnya terlalu banyak . Tidak terkira . Tidak terhitung . kadangkala hingga tidak sempat nikmat itu disyukuri , nikmat lain datang menjengah . Langsung diriku terdiam . 


Ilham dariNya datang menjengah fikiran yg kusut , cuba meleraikan satu persatu benang persoalan yang tersimpul . 


'tanpa masa lampau , tiadalah aku yang kini'


Tersentak dengan fakta dari hati ....


Ya , tanpa segala kejahilan lampau , tidak akan datang penyesalan . 
Tanpa kesalahan lalu , tidak ada pengajaran yang bermakna .
Tanpa dosa lampau , tidak ada sempadan dalam perbuatan . 


Ya . Aku tersenyum kerana sering kali membahaskan persoalan ini berulang kali dengan hati dan fikiran . Berdebat dengan diri . Pengalaman dan ilmu menjadi rujukan . Menjadi bukti untuk mengukuhkan hujah . Tidak dilupakan doa memohon agar diberikan ilham dan hidayah supaya tidak menyimpang dari akidah yang lurus . BAHAYA .

Segala memori lampau diselak semula , meniti satu persatu kesalahan ... 


Dari situ timbul rasa diri ini memang kotor dilumuri dosa ....


Setiap perbuatan lampau , dibentangkan untuk dibahas bersama hati dan jiwa . Iman dan nafsu menjadi hakim . Hidayah dan ilham Tuhan menjadi pemerhati . Sekali sekala mencelah .


Sekali lagi aku tersenyum . Kagum dengan aturan takdir diri oleh Dia Yang Maha Bijaksana . 


Tanpa masa lampau , tanpa dosa silam , tanpa kesalahan bodoh , tanpa perbuatan yang melulu oleh nafsu , aku tidak sematang kini . Aku bukan diriku kini yang aku cintai . 


Tanpa kesalahan , keterlanjuran lalu , aku mungkin masih lagi dengan anganan palsu "diriku suci,diriku putih" 


Wahai Engkau Yang Maha Perkasa , sambil mataku bergenang , bibirku tersenyum sungging dengan aturanMu . 


Aku pasrah dengan takdirku . Aku redha dengan masa laluku . Engkau tidak mahu manusia lain ikut campur dengan didikanMu kepadaku ... Aku rela Ya Allah , hanya Engkau yang mendidikku .. aku rela jika yang hak tidak memberikan hakku .. jika Engkau mahu aku berdikari dalam membina diri .. 


Aku mengerti wahai Maha Pecinta .. 
Engkau mahu agar aku bergantung hanya kepadaMu . 
Engkau mahu aku mengharap hanya padaMu . 
Engkau mahu aku meminta-minta hanya kepadaMu .
Engkau mahu aku merasai , hanya Engkau punca segalanya datang ...segala nikmat , segala kesusahan , segala ujian .. 


sebagai hadiah buat diriku yang ingin membina diri menuju kedewasaan . Kedewasaan yang matang dan bermakna . 


Bermakna . Punya nilai . Punya Manfaat . Tidak sia-sia . Bernilai di dunia dan akhirat . Punya manfaat buat diriku dan orang lain . Paling penting , diredhai Sang Maha Perkasa yang semua makhluk tunduk padaNya . Si Dia Yang Amat Berkuasa . Si Dia Yang Maha Lembut . Si Dia Yang Maha Bijaksana dan Kreatif . Si Dia yg ingin kuteguk CintaNya sehingga puas ...

Kau yang menciptakan cinta
Dan Kau jua yang menghampar bahagia
Di ribaanMu terhimpun harapan
Impian tulus setiap insan
Kau yang mengutuskan duka
Dan Engkaulah yang mengirimkan hampa
Namun padaMu jua diadukan
Merabahkan keresahan dan tangisan
Aku tahu inilah kasihMu
Aku tahu inilah cintaMu
Dan ku tahu tiap yang terbaik untukku
Tak semuanya yang ku mahu
Di celah hangat nafas yang terhela
Ada dingin saat menyeru (menyebut) namaMu
Terarah segala ronta dan rasa
Pada damainya dakapanMu
Aku tahu inilah kasihMu
Aku tahu inilah cintaMu
Dan ku tahu di segenap ruang rasaku
Telah Kau titipkan kekuatan
Oh Tuhan

No comments:

Post a Comment