Saturday, April 27, 2013

Ustadh Nouman Ali Khan

Assalammualaikum warahmatullahi wabarokatuh everyone !!!!!!!!

Well cheers ^^ please smile right now everyone, because I am smiling too, so let smile together !

haha. I have not been this excited since... well since bebila je la.

So, tajuk yang terang lagi bersuluh , so Imma gonna talk bout him.

yeah, him, Brother Nouman Ali Khan.

So, lately, memang, I was really into him ! Like everyday, it is an obligation for me to watch his lectures in youtube.

He is from Pakistan. Tak kisahlah dia dari mana, yang penting dia seorang ustaz yang sangat cool !

Agak kedengaran pelik lah kan, when ever we gonna talk about ustaz, then ada ayat

 "you're so cool, man!"

"hey, thanx bro!"

Yeah, you won't find these on local ustaz. Ustaz kita melayu semua sopan santun, lemah lembut belaka. Geram mak mentua tengok. Haha.

But not my taste. eh, tetiba.

Apa yang coolnya pasal ustadh Nouman Ali ni is,

I'm not saying he's cool sebab rupa or any thing related to his physical or appearance. Tapi dia smart ah jugak. Pendakwah mesti kena nampak kemas dan ohsem.

His language kot. Aku tak perasan sejak bila aku jatuh cinta dengan English walaupun english aku sendiri masih dalam tahap pembaikan. Well, english is just the language of my heart. My monologue is English. Korang pun mesti ada language of the heart yg tersendiri. Atau korang tak pernah perasan ? Hm.. Macam aku ada 2 orang kawan, yang language of their heart in Hangul. Korea language. Cakap korea pun berabuk. Eh eh, ada orang perasan ke. hahaha.

SO, personally, ustadh nouman punya english and they way he play with the language is very intriguing. He use simple english yet yang digunakan oleh youngster. Kalau aku tak salah la. So, honestly, for me, I am easily attracted to a good speaker. Good speaker memang sangat attractive and .... they are just awesome!


So, even though I used to be a science students, studying from espiem in science stream, study foundation in science, have strong desire for science since I was little, but at the end of the day, when I reached one level of consciousness about what really happening in my life, what is the actual purpose of me as a human being, when I start acknowledge my own religion, when I start to know what Allah wants me to do, when I start to read Faisal Tehrani's, when I start to think and observe the society...

I start to questioned things happening around me.

Why this, why that, why he, why she, why they bla bla bla...


So, social issue, for me, is such a very very interesting subject to go through in details, to understand the flow, to be really aware of many issues happening in our society because, it is full of problems.

Too may problems, destruction happening in each home in the society, the teenagers don't know how to behave, to think correctly, always did something out of level of normal human being's logic, the old folks, even at the end of the age, they still act like they never understand life, the parents, mcm ketam ajar anak berjalan, the these and those , bla bla bla.

Too many problems to handle huh ?

These issue, is playing aci kejar in mind since I was 15/16 ...

err.. sorry main switch-switch bahasa plak, don't judge me. I just try to varies the language. teehee.

Tapi, bila soalan macam ni bermain-main dalam minda, I have no one to talk to. Everyone seems not very interested in this boring topic and rather to chat about much interesting topic.. well movies, dramas, bla bla bla.... seriously, not my stuffs.

So, bila tengok few lectures of Ustadh Nouman, I really get the excitement and satisfaction because I am longing to hear those issue from someone. And finally, Allah really made me found him, even just in Youtube. But, I would like to meet him someday. InsyaAllah ^^


So, Ustadh Nouman believes that, we can never talk about big things if we don't settle up the basic things of everything.

We can never talk about dakwah the whole nation selagi tak settle up benda basic dalam family. If the family itself is broken, so what do we expect from the society ? from the state ? from the country ?

For some people, family is not the big issue. As long as we have family, we have dad , we have mom, we  have siblings, so what's the prob with that ? ada isu ke ?

Yeah, maybe. But somehow, I am grateful with my family state that make me think, make me wonder, make me questioned a lot of thing, make me somehow understand 'by hard' what other families experience.

Ada yang lagi teruk keadaannya dari kita, parents divorce, anak-anak kurang perhatian, ibu bapa sibuk, anak-anak buat hal...

teringat zaman spm, karangan no 2. Isu sosial dalam masyarakat. Favourite essay. Haha

So, masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat sebenarnya berpunca dari rumah lagi. Ibu bapa bergaduh, anak-anak tertekan, keluar mencari ketenangan, berjumpa rakan sebaya yang merosakkan, terjebak dalam gejala sosial, anak dara mengandung, ibu bapa melenting. Anak teruna mati merempit, ibu bapa terduduk.

My parents are teachers. So banyak lah kan dengar cerita-cerita students yang macam-macam.

Si dia ni datang dari broken family, mak ayah bercerai, adik beradik 10 orang, kadang datang sekolah, kadang tak sebab jaga adik, jaga mak lepas pantanglah, jaga itu jaga ini dan sebagainya.

Yang si dia ni pulak ada banyak mak, dalam satu form tu dia ada sekali 3 beradik lain-lain mak.

Yang dia ni, ayah meninggal, mak baru lepas bersalin, so kena selalu tolong mak kat rumah.

Yang dia ni pulak, tak dek mak, dialah yang masak untuk adik-adik dia, dialah itu ini sebagainya.

Itu belum cerita part yang dah pernah mengandung, yang kena kahwin, yang kena buang sekolah, yang itu ini dan sebagainya.

Ini cerita orang melayu ye. Lupa nak highlight.

Dan kebanyakan mereka datang dari sekolah sederhana, lepas sekolah pun hanya akan kerja biasa-biasa.

dan the cycle akan happen again kalau si dia ni tadi tiada kesedaran dan ilmu yang dia perlu mengubah cara hidupnya.

Reality is so hard to accept even we can't even bear to hear it.

yang sayangnya, kehidupan dunia pun tak seberapa selesa, bila jahil agama, kat akhirat lagi seksa.

Itu yang kasihan.

So, agak-agaknya la kan, agak-agak lah, banyak tak masalah akan timbul bila keluarga bahagia ?

yeah, i know I am talking about ideal family without any problems.

"tipulah kalau tak dek pape masalah ! Kucing pun ada masalah keluarga !"

Haha. Kucing memang bermasalah keluarga. Broken family. Si bapak buat anak dengan mak, lepas tu tinggal macam tu je si mak terkontang kanting. Kena besarkan anak sorang-sorang, menumpang kasih di rumah-rumah manusia. Adik beradik pun lain-lain kaler sebab ayahnya lain-lain. Wahahah!

It happens to me. Aku ada 2 kucing, sama mak lain bapak. Yang sekor ni si abang, hitam bebenor. Hitam pekat dari atas sampai bawah, berbelang-belang. Datang si adik few months later, putih melepak, mata biru tak berbelang secalit pun . But somehow, cats, they don't judge whether you are white or black, they just play together happily. Eat together, sleep together, play together, merengek minta makanan together.

So, back to our topic.

I do aware, the readers of my blog (bajet fofular) are mostly at my age je pun kan. Kita lebih kurang je umur. But still, mesti korang tak kahwin anak 5  lagi kan ?? hahaha. kalau ada do tell me, teringin nak kenal.

So, kebanyakan anak-anak, bila dorang pergi universiti, jadi pandai sikit, sikit jela, belajar agama sikit, konon-konon join usrah sikit-sikit, mereka akan nampak some of empty parts yangg parents tak fill.

Mereka akan mula questioning (aku lah tu) , kenapa tak buat ini dan itu, kenapa tak ini , kenapa kenapa dan kenapa. Lepas tu memberontak, konon-konon mereka lagi pandai dari mak ayah.

Fuuh. ayuh kita minum sebentar.

Senyum.

Beb, ada benda dalam dunia ini, yang kita tak boleh nak terima kenapa dia macam tu macam ni. Kita memberontak. But at the end day, kita jugak yang penat dan rugi.



So, mana-mana yang pernah be in that situation, apa kata, dengan pengalaman korang, berdasarkan pemerhatian korang, ada benda yang korang bagus, ambil dan apply, tapi mana yang rasa tak patut ,
UBAH ! INI KALILAH ! hahaha. kiddin' .

So, adalah baiknya, jika kita mengambil inisiatif untuk tidak mengulangi kesilapan orang terdahulu. Sebab tu kena belajar sejarah. Kalau buta sejarah, tu dok ulang je kesilapan yang sama.

Ya, bukan nak kahwin sekarang, bukannya nak kahwin dalam masa terdekat ni, bukannya aku nak kahwin pun dalam masa 10 tahun dari sekarang (lamanya..), bukannya itu bukannya ini...

Ye, ye, hentikan apa saja alasan anda. Saya tidak mahu ambil tahu. Nak pegi ambik master dulu ke, nak kumpul PhD sampai 5 dulu ke, gua tak kisah bro. It's your life anyway...

Bagi pendapat saya yang bukan sapa-sapa ni, hampa yang datang baca blog aku, jadi akulah yg memberi pendapat, semua ilmu parenting, ilmu kekeluargaan, ilmu komunikasi, ilmu relationship ini semua ilmu basic dalam kehidupan.

Kalau kita tak belajar semua ini, buang jelah segala sijil ijazah berkepuk-kepuk kat almari tu. Useless.

Belajar chemical engineering, biochemistry, calculus, mesin ekzos, kapal angkasa, kapal terbang berenjin turbo, belajar component of tupperware, belajar biotech bla bla bla, if you don't know how to even communicate dengan cara yang baik pada family sendiri, pada orang lain, how you gonna to live this life
 man ??

Irony gila.

and seriously in opinion, it just a basic knowledge to be a good human being ! lol ! nak jadi manusia pun kita tak tahu.

Tu ramai manusia robot zaman. Manusia skrin. tak dek real social life. Juara papan kekunci tapi si bisu bila berhadapan dengan manusia sebenar !

Your quality of communication determine your quality of life - Dr Muhaya.

Dan kalau kita sendiri tak tahu, bila ada anak, we repeat the cycle, anak kita pun will do the same.. Oh man..
constant destruction is happening all over again.

So, take iniative. Learn this basic things. It would make your life something. Not nothing.



We have been created by HIM with purposes. Please la, understand it. Please. Allah yang kata. Kalau langit dan bumi pun diciptakan dengan tujuan, apatah lagi kita sebaik-baik kejadian.

Oh, saya sedar diri saya siapa. Saya juga masih belajar. I am no one to tell you what you should do. But, I am who is care about the future generation.

Anak awak akan sezaman dengan anak saya. So, let's create a superb new generation. semoga dunia ini bakal aman...

walaupun dunia ini sementara, let's left something beneficial for the future generation. Masuk jugak saham pahala akhirat. Dah la kita memang miskin pahala, asyik tidur buang masa tengok tv lepak memanjang.

So, for girls, if you want to have a good husband, good father for your kids, suruh dia pegi dengar semua Ustadh Nouman punya lectures. Banyak sangat ustadh Nouman suruh the man, be the father ! be the husband !

kata nak sama-sama ke syurga. eheh. banyak sangat berangan lah kita nih, ilmu tak cukup lagi dah berangan ke syurga . Ingat kahwin tu syurga sangat ke. First week maybe, but marriage is commitment for the rest of your life.

Live on reality, buddy .

More parenting advices yang saya kira gila bagus is buku Aku Terima Nikahnya. 3 set kompilasi Ustaz Hasrizal tu. Very good.

Lain ? aku pun tak tau . Aku pun tengah nak mencari .

Konon je pasal Ustadh Nouman, tapi sebenarnya aku banyak membebel. Sorry guys.

Other than that, Ustadh Nouman punya mission ( boleh dengar kat youtube) is untuk buka Bayyinah Institute tu di seluruh dunia ! Sumpah Gempak !

Err.. Bayyinah institute apekemendanya ?

Briefly, Bayyinah Institute to macam kolej khas untuk ajar al quran intensively. Bukan ajar ngaji ali ba ta jin mata buta, tapi untuk ajar kita yang buta bahasa arab ni untuk memahami Al Quran yang indah sesangat sangat itu dengan memahami keindahan bahasa arab itu sendiri.

Kalau dengar lecture ustadh Nouman pun , explaination dia bila bab quran cukup amazing, orang faham dengan jiwa kan, of course dia sangat-sangat merasai the beauty of the verse, apa yang betul-betul Allah nak sampaikan melalui ayat-ayat tertentu yang spesifik.

Dah bertahun baca al quran, tapi tak pernah rasa keindahannya . Nanges.

Macam dah bertahun-tahun asyik makan, tapi lidah tak pernah berfungsi untuk rasai kelazatan makanan.

Oh kesiannya aku.

Oleh itu, jom kesiankan diri kita dengan study al-quran.

aku takjub dengan diri sendiri boleh usung Walker dengan gagah dan tabahnya selama 2 sem, tapi tak pernah usung quran sebangga itu.

Wow, sila menangis air mata darah ya kawan-kawan palam sekalian.

Bukan Walker tu yang bela kita kat akhirat nanti.

tsk tsk.

well , that's only for now.

May Allah make us to be a responsible teenager.
May Allah make us the people of Quran.
May Allah ease us to educate ourselves.



Saturday, April 20, 2013

"hanya DIA segalanya untukku"


dia jatuh tersungkur.

dia sangat lemah.

hatinya sudah separuh mati.

yang tersisa hanyalah sekelumit harapan.

dia lihat lalu lalang di tepinya

manusia yang dicintainya

hanya memberi pandangan kosong

tidak mampu membantunya

tidak mampu walau untuk mendekatinya


dia menangis

dia menjerit

hatinya merintih

kesedihan menyelubungi jiwa

terasa hidupnya kelam

gelap gelita

tiada makna



dengan kudrat yang tersisa

dia cuba bangun

sayangnya, dia memang tidak mampu

hatinya masih cuba menafikan YANG SATU

malu , kecewa, sedih, sepi, derita, perit, galau

semua menjadi satu di hatinya.


dia hanya mampu untuk bangun seketika

tapi kemudian jatuh semula

bangun dan jatuh silih berganti

berkali-kali

"masih adakah harapan buatku ?"

hati kecil penuh dosa lemah berbisik


dia masih cuba bangun

masih bongkak ingin meminta pertolongan dari DIA

tapi terhegeh hegeh perhatian yang lalu

setiap yang lalu hanya memandang sayu

hanya berlalu pergi tanpa bantu

remuk hatinya

hancur.

lumat.

berkecai.


darah semakin pekat

luka semakin dalam

air mata semakin deras

kesakitan makin pedih

dia terdiam.

terjelepok hina di kaki TUHAN


'engkau tidak akan mampu berbuat apa tanpa AKU'

'engkau akan terus sakit selagi mana engkau membutakan diri daripadaKU'

'siapa yang mampu membantumu selain AKU ?'


ya.........

akhirnya dia sedar

mengaku

akur pada fitrah

menyedari betapa lemah diri

tiada makhluk satu pun yang mampu membantunya

TIADA

meskipun mereka puncamu


hanya jiwa yang tunduk sepenuhnya pada DIA akan kuat

hanya dia yang mengharap sepenuhnya pada DIA akan gembira

hanya dia yang kenal DIA akan bahagia


dia insaf

terluncur kata taubat

hatinya menguncup malu

tunduk total kepada DIA

serahkan sepenuh jiwa dan harapan hanya buat DIA

lalu,

dia berjaya bangkit

dia tidak lagi lemah

dia tidak lagi bersedih hati

dia tidak lagi kecewa

dia tidak lagi takut


"hanya DIA segalanya untukku"

Friday, April 19, 2013

Cerpen. Random


"kau tau tak, dulu, sebelum aku 'matang' sikit, sebelum aku jumpa tarbiyyah, aku nak gila kahwin awal." Dania membuka perbualan.

Dya disebelahnya sedang memandu tergelak . Mereka dalam perjalanan menuju ke warung untuk sarapan.

"Seriously ? hahahaha. Awatnya lagu tu ?" Dya tertanya-tanya. Tak pernah dengar cerita dia part ni.

" Ala, biasalah dulu waktu zaman hormon baru nak keluar, penat aku menggaru. Kononnya dah letak umur sekian-sekian nak kahwin, sekian-sekian nak anak, bla bla bla... aku pun rasa nak gelak bila fikir balik semua ini. Rasa macam sengal je nak kahwin awal without realizing that marriage is not just about I and you in love, we should be together, build a happy family and .. tara! Happy ever after." jawab Dania dengan mata menjuling. Dania terangguk-angguk setuju sambil matanya melekat pada jalan. Sambil-sambil itu dia mencuri pandang melihat laut yang terbentang biru berkilat disinari cahaya pagi sang mentari.

"haha. True enough, Dania. What made you come to your sense and tak hanyut macam most of the people yang tak habis-habis lagi meroyan asyik nak fikir kahwin je ?" Dya menyambung pertanyaan. Topik best. Sembang biar kencang! Semoga dibukakan pintu hikmah dan kesedaran.

"hm.. maybe through lot of reading and observation. Aku terfikir sebenarnya, manalah datangnya tiba-tiba fenomena kahwin awal dalam masyarakat kat Malaysia ni ? It was a tradition dolu-dolu, but somehow, in sudden, tiba-tiba saja
'BOOM' ! Penuh isu kahwin dan kapel islamik la kot. FB la ajen penyebar globalisasi yang berjasa." Dania tersengih. Seperti kambing Pak Cik Kasim semalam. Dania bagai tertarik untuk turut memberi pandangan.

"Kapel islamik tu yang aku rasa nak hentak kepala kat dinding! Menggunakan agama untuk kepentingan diri sendiri! Haha. Sejak bila pulak Islam tu mudah part-part pelik tu ?" kata Dya. Ketawa mereka pecah serentak di dalam Myvi hitam yang sedang lancar meluncur di atas jalan kampung itu.

Dya parkir kereta betul-betul di bawah sebatang pokok Ru yang besar. Mereka berdua berjalan menuju ke warung nasi lemak yang kecil comel itu, tetapi boleh tahan ramai dengan pelanggan. Mesti sedap!

Mereka melabuhkan punggung di kerusi. Meja mereka terletak betul-betul tepi sebatang pokok Ru yang tinggi. Romantiknya. Makan di bawah pokok nan indah bersemi laut indah sebagai pencuci mata. Masing-masing tersengih. Excited.

"Pak cik, nasi lemak sambal lebih-lebih sikit dua, teh tarik dua." Dya mengemukakan pesanan. Pak cik itu terangguk-angguk sambil tersengih.  Bagus pak cik ni. Wajah ceria melayan pelanggan.

"Ha, sambung balik cerita kau tadi." Dya membuka semula sidang Asia ke-8 itu.

"eh, aku pulak. Part kau tadi tergantung." Dania membalas. Masing-masing terdiam apabila pak cik mesra itu datang menghantar dua cawan teh tarik yang masih berasap dan dua pinggan nasi lemak kampung yang sambalnya lebih lebih sikit. Masing-masing dah menelan air liur. Sedap nih!

"Aku rasa, youth ni mudah sangat terpengaruh dengan isu ni tak lain tak bukan disebabkan sekarang ini, agen peransang ke arah zina tu banyak sangat. They are in the situation where surrounding is full of fornication (zina), tapi dorang tak leh nak buat jugak. Mana taknya, kita orang melayu Islam, tapi tengok movie orang putih, drama orang Korea, talk show orang putih balik, reality show orang Korea balik. Drama and movie melayu pun tak membantu langsung dalam nak membina minda anak Melayu untuk jadi matang. Hantu gengster tak habis-habis. Lahirlah generasi semua penakut nak pegi dapur malam-malam, nanti pontianak keluar dari bawah meja. Tak pun ngangkung datang ketuk pintu minta dinner.." kata Dya panjang sambil menghirup perlahan teh tarik panas itu.

Dania tersengih kelat. Realiti. Memang isu yang seronok nak diperdebatkan, tapi siapa pula yang sanggup bertindak membuat perubahan ? Pemimpin sibuk bertikam lidah antara satu sama lain. Kerajaan yang tak habis-habis dengan perangai tak matang di kaca tv. Sangat memalukan. Memalukan pihak pembangkang secara terang-terangan di media massa. Itu nak dibuat pemimpin ? Kalau nak buat laki pun aku dah reject awal-awal.

"Aku dah rasa macam kita bukak cerita kedai kopi dah ni. Antik sungguh gaya kita pergi bercuti. Dengan teh tariknya ni. Bila tengok sekeliling pun, veteran je yang penuh.hehe" Dania menghilangkan ketegangan mereka dalam bersembang ilmiah isu masyarakat yang semakin memeningkan kepala. Dia mengecip sedikit teh tariknya lalu menyambung "Mentaliti rakyat Malaysia susah nak diubah. Sebab kita jenis qanaah. Baik betul. Merasa cukup dengan apa yang ada. Kalau pasal duit, nak je tambah. Tu yang tak habis-habis projek 1 Malaysia. Tapi kalau bab ilmu, bab mematangkan masyarakat, bab education... krik krik krik. No one bother. Konon kalau nak buat projek, semua nak first class, tapi mentaliti pakat-pakat tak mau first class. "

Dya mengangguk sambil tersengih memandang Dania. Mata mereka bertemu. Masing-masing memahami apa yang bermain di benak di benak fikiran. Solusi masalah ini ?

"Tarbiyyah itu bukanlah segala-galanya, tapi segalanya bermula dengan tarbiyyah." serentak mereka menuturkannya.

"dah-dah, makan cepat. lepas ni kita pegi Dhuha memane, lepas tu teman aku pegi beli saguhati sikit." Dya terus mengocoh-ngocoh nasi lemaknya yang masih berbaki.

"sagu hati ? Untuk apa ?" tanya Dania dengan muka berkerut.

"DF." jawab Dya sambil tersenyum manis. Mata Dania bersinar.

Semua orang boleh menuturkan, berdiskusi konon-konon prihatin dengan masalah. Tapi berapa ramai yang mahu bertindak ?


Thursday, April 18, 2013

Cerpen. Segarkan imanmu.



"what is wrong?" tanya Dya lembut.

"nothing is right." balas Dania pendek. Dya menghela nafas. Jarinya perlahan mengelus rambut Dania yang ikal mayang. Gesture untuk menenangkan gelojak perasaan sahabatnya itu yang dari tadi masam mencuka. Entah apa yang tak kena. Tapi Dya perasan dengan perubahan Dania. Dania sudah nampak lain di laman sosial. Post-postnya pelik-pelik belaka. Lain dengan personalitinya yang sebelum ini ceria dan bersemangat.

"sayang, what's wrong ? You should not keep in youself, it's torturing me to see you in such depression with that kind of expression. Even my vanilla shake ni pun turns bitter bila aku tengok muka kau. Pahit semedang..." Dya cuba mengumpan Dania dengan usikan. Harap-harap umpannya mengena.

Dania tersenyum kelat memandang wajah Dya. Dia faham apa yang Dya mahukan. Bukan main happy dia bila Dya call semalam kata nak bawak Dania pegi vacation. Lantaklah pegi ceruk dunia mana pun. Janji dia boleh keluar dari rumahnya itu.

"They ignore me. All day. No single word. Even a word." luah Dania pendek. Cukup untuk buat Dya faham.

Dya hanya mampu menghela nafas. Mereka berdua duduk bersila di atas lantai sambil bersandar di hadapan sofa. Sliding door terbuka luas menjemput angin bayu malam bertiup tanpa segan silu ke ruang tamu. Di tangan masing-masing ada Vanilla shake yang tak terasa manis dek kelaknya perasaan ketika itu. Masing-masing tenggelam dengan perasaan sendiri dalam kesepian itu.

Jam telah menunjukkan hampir pukul 4 pagi. Masing-masing terjaga pukul 3 pagi tadi sebab alarm dah memekik. Mereka berdua tidur awal betul-betul selepas solat isyak berjemaah. Keletihan yang menggila selepas siangnya sibuk jungle trekking sejauh 5 km. Yang penat tu sebab bukan main bermandi manda di air terjun dalam hutan tu. Lepas tu sambung ke ladang.

Dya yang tak habis-habis dengan DSLR-nya tak henti-henti menekan punat kamera. Menangkap segala keindahan ciptaan Ilahi yang cantik-cantik belaka. Tak henti-henti mulutnya menuturkan puji-pujian buat DIA yang Maha Esa.

Usai lepak di air terjun, mereka berdua masuk kampung. Singgah di rumah Pak Cik Kasim, pemilik ladang ternak yang boleh tahan besar di kawasan itu.

Dania yang merengek nak sangat pergi ladang. Katanya dengan haiwan, dia boleh cari dapatkan ketenangan. Sebab haiwan makhluk Allah yang tidak ada dosa. Mereka juga tidak berkata-kata. Lebih bagus lepak dengan lembu dari lepak dengan manusia yang hatinya kotor, mulutnya ringan menuturkan kata-kata nista yang merosakkan cuaca hati, matanya tak henti-henti mencari kesalahan orang, telinganya, gatal hanya nak mendengarkan gosip-gosip panas.

ah manusia! Tak payah dilayan. Derita jiwa.

Pak Cik Kasim merupakan salah seorang peladang yang berjaya kenalan ayah Dya. Seminggu sebelum nak datang lagi, Dya sudah menelefon Pak Cik Kasim untuk buat 'appointment' untuk ke ladangnya.

Mereka memilih untuk pergi ke ladang 'mini' Pak Cik Kassim sahaja. Tak perlu pergi yang besar-besar. Lain ceritanya nanti.

Sampai-sampai sahaja mereka di ladang itu, Dania terus buat perangai macam jumpa sedara lama. Long lost sibling. Riuhnya, hanya lembu-lembu, kambing-kambing dan segala binatang tu je yang tahu.

Mereka berdua sangat sibuk memberi makan kepada segala haiwan yang ada. Di ladang mini terdapat 10 ekor lembu, 20 ekor kambing, 5 ekor kambing gurun, 1 reban ayam, 1 reban puyuh, 5 ekor kucing dan sebatang sungai yang juga mini.

Budak berdua itu bergilir-gilir mengambil gambar masing-masing. Pelbagai aksi dan mimik muka yang terhasil. Pak Cik Kasim dan isterinya, Mak Cik Piah ketawa berdekah-dekah melihat telatah dua orang gadis bandar yang jakun berjumpa dengan che lembu dan che kambing.

Para kambing-kambing hanya tersenyum kambing. Che lembu hanya mengemu panjang tidak bernada.

Bagi Dania dan Dya, peluang 'beramah mesra' bersama 'ahli tetangga' ladang Pak Kasim ini adalah satu terapi buat mereka. Haiwan-haiwan ini juga makhluk Ilahi .

Al- An'am.

Subhanallah, haiwan-haiwan untuk kegunaan manusia sebagai makanan, sumber tenusu, kenderaan, kulitnya untuk dibuat lembaran atau pakaian, untuk perdagangan dan juga sebagai penenang jiwa.

Mereka ini ternyata lebih banyak manfaatnya kepada dunia berbanding dengan manusia yang hanya tahu melakukan kerosakkan.

Mereka ini lebih bernilai dari manusia yang gilakan dunia dan kekuasaan yang hanya tahu memikirkan kepentingan diri dan keuntungan semata-mata.

Malah, Allah memberi perumpamaan, haiwan-haiwan ternakan ini lebih baik dari manusia yang mempunyai pendengaran, penglihatan dan hati untuk memahami kehendak Allah menerusi ayat-ayatNya, tetapi memilih untuk kafir, ngada-ngada tak nak memahami dan memilih untuk deviate.

"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk neraka jahanam banyak dari jin dan manusia yang mempunyai hati (tetapi) tidak mahu memahaminya dengannya (ayat-ayat Allah) dan yang mempunyai mata (tetapi) tidak mahu melihat dengannya (bukti keEsaan Allah) dan yang mempunyai telinga (tetapi) tidak mahu mendengar dengannya (ajaran dan nasihat); mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi; mereka itulah orang-orang yang lalai." (7:179)


"Dya..." panggil Dania lembut. Dya menoleh ke arah Dania.

"hmm..?"

"thanks for yesterday. It was remarkable. Hanya Allah yang dapat balas budi baik kau. Seriously thanx a lot!" kata Dania. Ada sebak yang terdengar, ada mata yang bergenang, ada bibir yang tersenyum, ada hati yang terubat, ada dua hati sedang bertaut semakin erat!

Dya terus merangkul erat Dania. Tiada apa yang lebih membahagiakan selain membahagiakan sahabat yang tidak pernah sunyi dari kata-kata mengingatkan dirnya kepada si DIA. Tiada apa yang dirasakan saat itu lebih aula untuk dilakukannya selain memberi ruang untuk sahabatnya yang sedang kesedihan emosi dan rohani mencari semula kekuatan, mengumpul kembali rasa cinta kepada iman dan perjuangan.

Kadangkala, yang terzahir itu bukanlah yang utama, tapi buah hasil dari masalah yang pokok.

Emosi berkecamuk, jiwa tidak tenteram, hati galau dan resah , hanya yang sedang merasai akan mengetahui dan faham dengan kefahaman yang benar betapa sakitnya diri.

Memang mudah untuk menuturkan

'al quran itu pengubat jiwa..'

'DIA kan ada...'

'bersabarlah..'

'ingatlah janji-janjiNya..'


Memang mudah untuk menuturkannya, tapi ianya tidak mudah dihadam oleh sang penerima. Seakan-akan makanan yang penuh cellulose, tidak mampu untuk dicerna. Akhirnya hanya keluar sebagai waste product. Bahaya tu.

Dya memahami peritnya keadaan sahabatnya, lalu berniat untuk membawanya 'keluar' dari masalah itu sebentar. Memberi ruang yang 'luas' supaya Dania dapat berfikir dengan rasional dan kembali bermuhasabah. Supaya Dania itu kembali menjadi Dania yang dulu. Dania yang dirindui, Dania yang bersemangat, Dania yang periang, Dania yang ... Dania.


Butir-butir jernih bak mutiara jatuh satu persatu dalam pelukan masing-masing.

'Semoga ukkhuwah ini ENGKAU terima sebagai pemberat amalan kami, wahai ALLAH' bisik hati mereka.

"Dah, dah. Jom, tahajjud dekat balkoni tu. Angin bayu subuh ni mengancam. Menggoda sungguh!" ajak Dya. Dania tergelak kecil. Hatinya kembali berbunga. Cinta kepada sahabatnya memekar. Imannya kembali segar. Emosinya kembali stabil. Dirinya kembali bertenaga.

"Bertahajjud bersaksikan bulan dan bintang ni dah macam Laksamana Sunan kan ? Cool doh dapat lakonkan babak novel.." kata Dania sambil menyarung telekung. Dya hanya tergelak sambil membentang sejadah di ruang balkoni.

Angin bayu subuh sungguh mendamaikan, sungguh menenangkan jiwa.

'Semoga ENGKAU sedang menyaksikan kami berdiri di hadapanMU, untuk mengagungkanMU, untuk menyembahMU, bercinta keranaMU, ampunkan kami, rahmatilah kami, lindungilah kami dari murkaMU, api nerakaMU..'

Masing-masing larut dalam tahajjud cinta kepada RABB. Memanjatkan doa yang diselangi air mata dan sedu.

Mereka berdua mencapai al-quran comel masing-masing untuk bertilawah dan tadabbur sementara menunggu Subuh masuk.

'Redhailah kami wahai ALLAH'


FarhahAmalina
'Mencari  kekuatan diri'