Hidup tanpa pegangan memang macam lalang .
Akan terumbang-ambing apabila ditiup angin .
Teringat literature component .. When the tall grass sways to the slightest breeze ...
Even for the slightest breeze pun lalang tu akan sway ...
Inikan pula kalau ribut topan segala badai melanda .
Mampukah aku mengharunginya ?
Apa yang ada dalam hati ini sebagai bentang pertahanan awam untuk menghadapi ribut topan katrina maria mercedez ?? (aku tau x lawak , sorry , terlebih emo ..)
Iman manusia senipis kulit bawang (pegi tolong mak kat dapur ..try check)
Iman Abu Bakar pulak lebih besar dari gunung .
Ouh , siapalah aku nak dibandingkan dengan kekasih Rasulullah itu ..
Aku hanya layak menjadi debu di kaki gunung ..
Rasulullah kekasih Tuhan Yang Maha Agung ,
Baginda mendapat ujian bertimpa-timpa ,
berat rasa hati mendengar sirah baginda disiksa , dicemuh , dihina , dimaki , diugut
berat lagi si dia yang menanggung ujian ..
Tetapi , demi cintanya pada Sang Kekasih Yang Satu ..
"aku rela !!"
demi cinta pada umatnya yang lemah ,
"aku sanggup !!"
demi islam yang haq ,
"aku redha .."
Ya Rasulullah , sedangkan ustaz yang alim sudahku jatuh sayang kerana perjuangannya menyampaikan dakwah ,
inikan pula dirimu yang menjadi asbab Islam terus mahsyur di dunia yang hina ini ,
dirimu yang rela , sanggup dan redha demi menegakkan tauhid di muka bumi .
Tiada ucapan terima kasih yang layak untuk dizahirkan untuk menghargai jasamu ,
melainkan dengan ucapan selawat yang memuji dan mengagungkan engkau sebagai kekasihNYA .
Rindu padamu datang bertamu ,
tak ingin ku lepaskannya ,
namun , apakan daya , kesibukan memaksa rindu itu pergi .
Cinta padamu belum lagi berlabuh ,
tersesat dalam gelap pekatnya kejahilanku ,
buta dalam kehinaan duniawi ,
InsyaAllah , akan ku temukan cahayanya ,
agar hati ini celik sentiasa ,
supaya cinta boleh berlabuh selamanya ,
rindu bertamu menjadi ahli ...
Walau aku hanya pandai bermadah ,
menanam tebu di tepi bibir ,
tetap aku memasang azam ,
agar segala madah ini menjadi doa
yang diangkat Tuhan .
Kutahu hati ini telah keras membatu ,
gersang tanpa ilmu yang diamal ,
hati ini penuh dengan tompokan hitam ,
dari setiap dosa yang menjadi kebiasaan ,
oh Tuhan , diri ini memang hina ,
dengan ego , dengan riak , dengan takabbur ,
diri ini memang hina ,
senantiasa dahagakan pujian kehinaan daripada insan lain ,
yang hanya memandang zahir indah yang Engkau ciptakan ..
Ampunkan aku kerana riak dengan anugerahmu ,
yang ku tidak sedar ia hanya pinjaman ,
kekuasaanMu yang hebat ,
berhak menarik kembali bila-bila masa ,
ku harapkan , segala nikmatMu ,
bukanlah menjadi istidraj kepadaku .
Tuhanku , aku dambakan hidayahMu ,
teringat aku saat di mana ,
titik-titik jernih mengalir kerana mengingatiMu ,
begitu mudah saat itu ia mengalir ,
kerana kelembutanMu menyentuh hatiku ,
kini , hati ini keras . bukan kerana kelembutanMu tidak lagi menyapa ,
tetapi kerana hati ini yang tak mahu ...
Oh hatiku ...
Lembutkan dirimu ,
lemah longlaikan ia ,
jangan engkau berlagak keras ,
kelak engkau yang merana ,
lunturkan egomu ,
goyahkan sombongmu ,
buka luas-luas hatimu ,
lapangkan ia ,
supaya ,
kata-kata Tuhan Yang Esa mudah meresapi ke dalam lubuk hatimu ,
agar ketenangan abadi bersemadi ,
bersemayam di dalam hatimu ,
kelak mudah cinta Tuhan datang bertamu ,
melabuhkan sauk buat selama-lamanya ,
hingga ke Hari Pertemuan ,
pemutus haq dan batil !